Engkau hadir diantara tikaman penderitaan yang terus memberondongku.
Kegalauan diri membuatku tak menyadari kehadiran dirimu...dan tak berharap ada kehidupan lain.
Aku berdiri diantara jurang terjal.....berjalan diatas api membara...setiap langkah tertiup angin kemunafikan...dikelilingi detak jantung kebencian.
Aku terus memaksa diri tetap tegak tak terhempas gelombang.
Kubiarkan tetesan keringat dan darah membanjiri sekujur tubuhku.
Tak perduli tajamnya duri merobek hati.
Entah siapa yang akan memelukku dalam kebekuan suasana
Hanya dingin tanpa kata tempatku berbicara...
Waktu terasa terus menari dan mengelilingiku membuatku lelah untuk menanti
Berharap semua akan berhenti .... meski tak pernah pasti
Kusadari semua harus kuhindari namun untuk lari kakiku terbelenggu duri
Hanya harap kupunya tuk tak membiarkan terus dilukai
Sisa tenaga kusimpan untuk menembus tajamnya jeruji...menepati janji membawa hati menepi disamudera terdalam diri.
komentar
Posting Komentar