Kala jauh...suaramu lirih memintaku kembali kepelukanmu...hingga parau meneriakan kerinduan.
Kecemburuan hadir dalam setiap helaan nafas, memenjarakan setiap langkah yg terpisah jarak dan waktu.
Tak henti kau rengkuh ...kau peluk...kau ciumi aku dengan kata maafmu yang mengharu biru.
Bilur-bilur penyesalan seakan tampak begitu tulus dalam gambaran wajah palsumu.
Aku yang tak tahan menatap keperihan sang penghiba...aku yang tak kuasa melihat deraian air mata ... aku yang tak mampu membiarkan jiwa-jiwa tak berdosa tertusuk luka... aku yang terkalahkan sandiwara cinta sang pendusta.
Disisimu..aku kosong...hanya jiwa terbalut kepalsuan hidup.
Bersamamu...aku mati..seperti waktu yang mendadak berhenti.
komentar
Posting Komentar