Dengan kejujuran aku menerima dirimu ... sesungguhnya hati ini belum mampu untuk mencintaimu. Sejak awal kukatakan rasa simpati yang membuatku bisa membuka hati dan mau menyambut uluran tanganmu. Ceritaku tidaklah seberapa dibanding jalan hidup yang harus kamu hadapi, warna hidupmu teramat beragam...jauh dari warna-warni hidup yang tertoreh dalam kanvas kehidupanku.
Tak dapat kupungkiri dirimu meniupkan angin kebahagiaan yang membuatku tertawa lepas, semua perhatianmu sanggup menghadirkan kerinduan dalam kalbu, membuatku merasa ada dalam kehidupan nyata.
Semua terasa begitu menggoda ... meruntuhkan keangkuhan hati ... kemanapun ku berlari selalu kau kejar ... kemanapun ku sembunyi selalu kau temukan, sekeras apapun ku berpaling kau selalu membuatku untuk menatapmu kembali.
Entah apa yang merasuki hati dan fikiranku ... karena kusadari sepenuhnya tak bisa mencintaimu namun kubiarkan diri ini larut dan tenggelam dalam kehidupan yang kau ciptakan.
Seterpesonakah aku oleh dirimu ... atau semua hanya rasa sesaat yang menyerang tanpa henti diri yang dilanda sepi ?
Bahagia melanda dunia diantara kita ... melihat senyuman dan tawa canda orang-orang disekitar kita membuatku merasa semakin nyata ... semua bukanlah angan semata.
Dalam duniamu selalu kau hadirkan aku, seolah tak ingin sedetikpun kau melepasku. Tak sedikitpun kau tampakan keraguan ... seolah hanya kamu yang boleh memiliki aku.
Tanpa kusadari aku telah begitu dalam mengarungi kehidupan tanpa aku tahu kemana arah yang diingini.
Yang kutahu hanya ada kamu dan kamu ...mengelilingi setiap jarak pandanganku, suka atau tidak aku terjebak dalam dunia yang kamu ciptakan. Aku tak menyesalinya ... meski kamu tak mampu menggetarkan hati ... keceriaan mampu kau hadirkan kembali ditemaram hati ini.
Dirimu bukan sosok idaman hati ... bukan pula hati yang mengajari untuk mencintai yang hakiki Sang Ilahi ... namun aku berani memberikan kesempatan nurani ini mengulurkan tangan ... memeluk sang pecinta ... mengajaknya mengunjungi sisi hati yang telah lama tak berpenghuni,
Satu pintaku ... tuntunlah dan jangan pernah lepaskan aku hingga ku sanggup memberikan hati dan berdiri kokoh mencinta sang pecinta dengan ketulusan.
Ajari aku ... buat aku selalu memandangmu dan melahirkan cinta seperti inginmu dan kumampu.
tuk sang pecinta diri yang terhempas gelombang
komentar
Posting Komentar